Jenis dan Fungsi Geotextile Dalam Bidang Konstruksi

Sekilas Tentang Geotextile

Geotextile merupakan salah satu dari sekian jenis geosintetik yang memiliki banyak fungsi dalam bidang konstruksi tanah dan bebatuan. Bahan ini biasanya tembus air dan berbahan dasar serat-serat sintetik yang banyak digunakan dalam pekerjaan yang banyak berurusan dengan tanah. Pada awalnya, geotextile terbuat dari bahan-bahan serat asli, artinya bahan tersebut bisa berupa serat kertas, filter, papan kayu hingga anyaman bambu. Di India misalnya menggunakan jute sebagai percepatan konsolidasi pengganti pasir menjadi bahan dasar pembuatan drainase, sedangkan di Belanda mengunakan serat filter sabagai bahan dasarnya.

Pada zaman romawi kuno, geotextile dalam bidang konstruksi biasanya menggunakan bahan organik seperti halnya papan kayu ayau anyaman bambu dengan ditempatkan di atas permukaan tanah lunak. Ternyata metode ini tidak hanya digunakan di romawi kuno tetapi juga di Indonesia seperti halnya kawasan Kalimantan. Seiring dengan semakin maju dan modernnya peradaban, maka ilmuan kembali menemukan fakta bahwa umur konstruksi yang tidak panjang disebabkan karena bahan dasar pembuatan penguatan tanah tersebut adalah bahan organik. Tetapi tidak menutup kenyataan bahwa memang ada beberapa bahan organik yang menjadi permanen ketika ditempatkan pada lokasi dan penempatan yang tepat.

Gambar 1.7 Salah Satu Penggunaan Geotextile

Baca Juga


Jenis dan Fungsi Geotextile

Geotextile sendiri dibagi menjadi dua, yaitu Woven Geotextlie dan Non Woven Geotoxtile.

1. Woven Geotextile

Pengertian woven geotextile adalah salah satu dari jeni geotextlie model anyaman. Geotextlie jenis ini biasanya berbahan dasar Polypropilene agar mudah dalam penggunaannya dalam bidang konstruksi. Bentuknya hampir mirip dengan karung beras tetapi bukan berbahan dasar goni melainkan berbahan dasar sintetik dengan ciri berwarna hitam.

Fungsi woven geotextile dalam bidang konstruksi bangunan adalah sebagai bahan stabilitas tanah dasar, terutama untuk tanah dasar lunak agar tidak terjadi pengikisan tanah sehingga akan membuat lapisan tanah menjadi tipis. Geotextile ini juga bisa memperkuat konstruksi tanah karena kuat tarik yang dimiliki lebih tinggi daripada jenis yang non woven geotextile. Perbandingannya lumayan yakni sekitar 1:2.

Gambar 1.8 Bentuk Geotextile Woven

Tidak hanya itu, woven geotextile juga memiliki membran efek dengan mengandalkan kuat tarik sehingga bisa memperkecil kemungkinan terjadinya penurunan tanah yang diakibatkan oleh tanah dasar yang lunak.

2. Non Woven Geotextile

Non Woven Geotextile adalah jenis geotextile tanpa anyaman, biasanya terbuat dari filter fabric. Bentuknya lebih menyerupai karpet, dan umumnya geotextile jenis ini berahan dasar polimer Polyester (PET) atau Polypropylene (PP). Untuk penggunaannya ada banyak sekali dalam konstruksi bangunan mislanya untuk penyaringan (filter), pemisah (aplikasi sepearator), aplikasi stabilisator, dan beberapa fungsi lainnya.

Gambar 1.9 Bentuk Geotextile Non Woven
  • Non Woven Geotextile Sebagai Filter
Fungsi pertama dari non moven geotextile dalam konstruksi bangunan adalah sebagi filter atau penyaring. Artinya, non woven ini berfungsi untuk mencegah terbawanya partikel tanah pada aliran air. Karena non woven bersifat permeable, maka air masih bisa melewati geotextile jenis ini. Pengaplikasiannya banyak pada proyek drainase bawah tanah.
  • Non Woven Geotextile Sebagai Pemisah
Fungsi selanjutnya adalah sebagai pemisah, artinya geotextile ini berfungsi untuk mencegah terjadinya percampuran material satu dengan yang lain. Misalnya untuk proyek pembangunan jalan di atas tanah yang dasarnya lunak, maka sistem kerjanya adalah mencegah naiknya lumpur ke sistem perkerasan.
  • Non Woven Sebagai Stabilisator
Stabilisator disini juga bisa dikatakan sebgai perkuatan. Misalnya saja pada proyek timbunan tanah, penguatan lereng. Namun fungsi ini sebenarnya masih menjadi perdebatan dianatara pakar konstruksi, karena ditinjau dari sifat bahan geotextile yakni mudah mulur jika terkena air atau disebut sebagai hidrolisis, karena itu akan mengakibatkan rawan jika digunakan sebagai bahan penguatan lereng.

Fungsi lainnya juga adalah sebagai pengganti karung goni pada curing beton, karena geotextile jenis ini bisa mencegah atau memperkecil kemungkinan terjadinya retak ketika proses pengeringan beton baru.

Komentar (0)

Posting Komentar