Jenis dan Fungsi Geotextile Dalam Bidang Konstruksi
Pada
Senin, 29 Oktober 2018
Sekilas Tentang Geotextile
Geotextile merupakan salah satu dari sekian jenis geosintetik yang memiliki banyak fungsi dalam bidang konstruksi tanah dan bebatuan. Bahan ini biasanya tembus air dan berbahan dasar serat-serat sintetik yang banyak digunakan dalam pekerjaan yang banyak berurusan dengan tanah. Pada awalnya, geotextile terbuat dari bahan-bahan serat asli, artinya bahan tersebut bisa berupa serat kertas, filter, papan kayu hingga anyaman bambu. Di India misalnya menggunakan jute sebagai percepatan konsolidasi pengganti pasir menjadi bahan dasar pembuatan drainase, sedangkan di Belanda mengunakan serat filter sabagai bahan dasarnya.
Pada zaman romawi kuno, geotextile dalam bidang konstruksi biasanya menggunakan bahan organik seperti halnya papan kayu ayau anyaman bambu dengan ditempatkan di atas permukaan tanah lunak. Ternyata metode ini tidak hanya digunakan di romawi kuno tetapi juga di Indonesia seperti halnya kawasan Kalimantan. Seiring dengan semakin maju dan modernnya peradaban, maka ilmuan kembali menemukan fakta bahwa umur konstruksi yang tidak panjang disebabkan karena bahan dasar pembuatan penguatan tanah tersebut adalah bahan organik. Tetapi tidak menutup kenyataan bahwa memang ada beberapa bahan organik yang menjadi permanen ketika ditempatkan pada lokasi dan penempatan yang tepat.
Jenis dan Fungsi Geotextile
Geotextile sendiri dibagi menjadi dua, yaitu Woven Geotextlie dan Non Woven Geotoxtile.
1. Woven Geotextile
Pengertian woven geotextile adalah salah satu dari jeni geotextlie model anyaman. Geotextlie jenis ini biasanya berbahan dasar Polypropilene agar mudah dalam penggunaannya dalam bidang konstruksi. Bentuknya hampir mirip dengan karung beras tetapi bukan berbahan dasar goni melainkan berbahan dasar sintetik dengan ciri berwarna hitam.
Fungsi woven geotextile dalam bidang konstruksi bangunan adalah sebagai bahan stabilitas tanah dasar, terutama untuk tanah dasar lunak agar tidak terjadi pengikisan tanah sehingga akan membuat lapisan tanah menjadi tipis. Geotextile ini juga bisa memperkuat konstruksi tanah karena kuat tarik yang dimiliki lebih tinggi daripada jenis yang non woven geotextile. Perbandingannya lumayan yakni sekitar 1:2.
Tidak hanya itu, woven geotextile juga memiliki membran efek dengan mengandalkan kuat tarik sehingga bisa memperkecil kemungkinan terjadinya penurunan tanah yang diakibatkan oleh tanah dasar yang lunak.
2. Non Woven Geotextile
Non Woven Geotextile adalah jenis geotextile tanpa anyaman, biasanya terbuat dari filter fabric. Bentuknya lebih menyerupai karpet, dan umumnya geotextile jenis ini berahan dasar polimer Polyester (PET) atau Polypropylene (PP). Untuk penggunaannya ada banyak sekali dalam konstruksi bangunan mislanya untuk penyaringan (filter), pemisah (aplikasi sepearator), aplikasi stabilisator, dan beberapa fungsi lainnya.
Fungsi lainnya juga adalah sebagai pengganti karung goni pada curing beton, karena geotextile jenis ini bisa mencegah atau memperkecil kemungkinan terjadinya retak ketika proses pengeringan beton baru.
Geotextile merupakan salah satu dari sekian jenis geosintetik yang memiliki banyak fungsi dalam bidang konstruksi tanah dan bebatuan. Bahan ini biasanya tembus air dan berbahan dasar serat-serat sintetik yang banyak digunakan dalam pekerjaan yang banyak berurusan dengan tanah. Pada awalnya, geotextile terbuat dari bahan-bahan serat asli, artinya bahan tersebut bisa berupa serat kertas, filter, papan kayu hingga anyaman bambu. Di India misalnya menggunakan jute sebagai percepatan konsolidasi pengganti pasir menjadi bahan dasar pembuatan drainase, sedangkan di Belanda mengunakan serat filter sabagai bahan dasarnya.
Pada zaman romawi kuno, geotextile dalam bidang konstruksi biasanya menggunakan bahan organik seperti halnya papan kayu ayau anyaman bambu dengan ditempatkan di atas permukaan tanah lunak. Ternyata metode ini tidak hanya digunakan di romawi kuno tetapi juga di Indonesia seperti halnya kawasan Kalimantan. Seiring dengan semakin maju dan modernnya peradaban, maka ilmuan kembali menemukan fakta bahwa umur konstruksi yang tidak panjang disebabkan karena bahan dasar pembuatan penguatan tanah tersebut adalah bahan organik. Tetapi tidak menutup kenyataan bahwa memang ada beberapa bahan organik yang menjadi permanen ketika ditempatkan pada lokasi dan penempatan yang tepat.
Gambar 1.7 Salah Satu Penggunaan Geotextile
Baca Juga
Jenis dan Fungsi Geotextile
Geotextile sendiri dibagi menjadi dua, yaitu Woven Geotextlie dan Non Woven Geotoxtile.
1. Woven Geotextile
Pengertian woven geotextile adalah salah satu dari jeni geotextlie model anyaman. Geotextlie jenis ini biasanya berbahan dasar Polypropilene agar mudah dalam penggunaannya dalam bidang konstruksi. Bentuknya hampir mirip dengan karung beras tetapi bukan berbahan dasar goni melainkan berbahan dasar sintetik dengan ciri berwarna hitam.
Fungsi woven geotextile dalam bidang konstruksi bangunan adalah sebagai bahan stabilitas tanah dasar, terutama untuk tanah dasar lunak agar tidak terjadi pengikisan tanah sehingga akan membuat lapisan tanah menjadi tipis. Geotextile ini juga bisa memperkuat konstruksi tanah karena kuat tarik yang dimiliki lebih tinggi daripada jenis yang non woven geotextile. Perbandingannya lumayan yakni sekitar 1:2.
Gambar 1.8 Bentuk Geotextile Woven
Tidak hanya itu, woven geotextile juga memiliki membran efek dengan mengandalkan kuat tarik sehingga bisa memperkecil kemungkinan terjadinya penurunan tanah yang diakibatkan oleh tanah dasar yang lunak.
2. Non Woven Geotextile
Non Woven Geotextile adalah jenis geotextile tanpa anyaman, biasanya terbuat dari filter fabric. Bentuknya lebih menyerupai karpet, dan umumnya geotextile jenis ini berahan dasar polimer Polyester (PET) atau Polypropylene (PP). Untuk penggunaannya ada banyak sekali dalam konstruksi bangunan mislanya untuk penyaringan (filter), pemisah (aplikasi sepearator), aplikasi stabilisator, dan beberapa fungsi lainnya.
Gambar 1.9 Bentuk Geotextile Non Woven
- Non Woven Geotextile Sebagai Filter
- Non Woven Geotextile Sebagai Pemisah
- Non Woven Sebagai Stabilisator
Fungsi lainnya juga adalah sebagai pengganti karung goni pada curing beton, karena geotextile jenis ini bisa mencegah atau memperkecil kemungkinan terjadinya retak ketika proses pengeringan beton baru.
Komentar (0)
Posting Komentar